Dalam perjalanan sejarah Islam di dua desa yang menjadi pusat peradaban santri itu lahir banyak para ulama dan tokoh nasional, antara lain KH. Abdullah Salam (w. 2001) yang tinggal di Desa Kajen dan KH. Zahwan Anwar (w. 1998) di Desa Ngemplak Kidul. Kendati kedua tokoh ini memiliki kealiman dalam semua ilmu agama, tapi masyarakat kerap mengidentikkan kepakaran fikih dan tasawuf kepada KH. Abdullah Salam, dan keahlian dalam bidang ilmu hikmah kepada KH. Zahwan Anwar.
Melalui dua tokoh, yakni KH. Abdullah Salam dan KH. Zahwan Anwar, yang oleh masyarakat lebih dispesialisasikan ke dalam dua keahlian berbeda, yakni ahli fikih dan ahli ilmu hikmah, seakan-akan keahlian itu lahir dan berkelindan dengan keberadaan dua makam tokoh yang selama ini dianggap memiliki dimensi keramat atau karamah yang berbeda, yakni makam KH. Ahmad Mutamakkin yang berada di Kajen, dan makam Syekh Ronggo Kusumo yang terletak di Ngemplak Kidul. KH. Abdullah Salam yang tinggal di Desa Kajen terhubung dengan keramat makam KH. Ahmad Mutamakkin, sedangkan KH. Zahwan Anwar yang berdomisili di Desa Ngemplak Kidul terhubung dengan keramat Syekh Ronggo Kusumo.
Ulasan
Belum ada ulasan.